Senin, 30 April 2012

Mubtada dan Khobar



1.      Mubtada merupakan isim ( kata benda ) yang terletak di awal kalimat dan berfungsi sebagai subjek. Adapun Khobar merupakan isim ( kata benda ) yang terletak sesudah Mubtada’ dan berfungsi sebagai predikat ( penyempurna pengertian kalimat ).
Contoh:    
A.    المدرسة جانب الشارع  ( al madrasatu janibas syari’i )
      Artinya: Sekolah itu berada di samping jalan
Kata  المدرسة berkedudukan sebagai Mubtada’  dan kata  جانب الشارع  berkedudukan sebagai Khobar. 

B.     المقصف وراء المدرسة  ( al maqsofu waroal madrosati )
Artinya: Kantin itu berada di belakang sekolah
Kata المقصف berkedudukan sebagai Mubtada’ dan kata  وراء المدرسة  berkedudukan sebagai Khobar.

2.      Sedangkan Mubtada’ yang diakhirkan atau terletak di akhir kalimat dinamakan Mubtada’ Muakhor dan Khobar yang di awalkan atau terletak di awal kalimat dinamakan Khobar Muqoddam.
Contoh:
A.    جانب المدرسة مكتبة كبيرة ( janibal madrosati maktabatun kabirotun )
Artinya: di samping sekolah terdapat perpustakaan yang besar
Kata جانب المدرسة berkedudukan sebagai Khobar Muqoddam dan kata مكتبة كبيرة berkedudukan sebagai Mubtada’ Muakhor.

B.     على المكتب كتاب غليظ ( ‘alal maktabi kitabun gholidun )
Artinya: di atas meja terdapat buku yang tebal
Kata على المكتب berkedudukan sebagai Khobar Muqoddam dan kata كتاب غليظ berkedudukan sebagai Mubtada’ Muakhor.

3.      Khobar harus didahulukan atas Mubtada’ dengan syarat sebagai berikut:
A.    Mubtada’ berupa Isim Nakiroh (kata benda yang bermakna umum), sedangkan khobarnya berupa Syibhul Jumlah (penyerupaan kalimat).
Contoh:  فى المكتبة كتب ( fil maktabati kutubun )
Artinya: di dalam perpustakaan terdapat beberapa buku
Kata فى المكتبة berkedudukan sebagai Khobar Muqoddam yang berbentuk Syibhul Jumlah                     ( penyerupaan kalimat ) dan kata كتب berkedudukan sebagai Mubtada’ Muakhor yang berbentuk Isim Nakiroh ( kata benda yang bermakna umum ).

B.     Khobar berupa kata tanya ( isim istifham )
Contoh:                اين الكتاب  ( ainal kitabu )
Artinya: di mana kitab itu?
Kata اين berkedudukan sebagai Khobar Muqodam yang berbentuk kata tanya dan kata الكتاب berkedudukan sebagai Mubtada’ Muakhor yang berbentuk benda yang ditanyakan.        

Problem dan Solusi CINTA

Mencinta dan dicinta merupakan fitrah manusia pada umumnya, cinta ini tidak hanya pada lawan jenis (laki/perempuan) saja tetapi juga terhadap sesuatu yang ia senangi, baik itu harta atau tahta. Karena cinta itu fitrah/suci adanya, maka haruslah dijaga dengan sebaik baiknya dan diarahkan kepada tujuan yang mendatangkan manfaat dan keridhaan Allah Swt. Cinta kita pada lawan jenis kita atau bahkan pada yang lain (harta/tahta) tentu harus kita arahkan agar dapatkan kemaslahatan (kebaikan). Memang tak dapat dipungkiri, bahwa terkadang kita dihadapkan pada berbagai problema atau masalah terutama cinta pada kekasih kita. kegelisahan-kebosanan tentu dirasakan. Apakah itu akan jadikan keputusasaan ? jawabnya TIDAK. Tetaplah tegar dan hadapilah tantangan/problema dengan KETENANGAN dan KESABARAN.
kata orang bijak :  " disetiap kesulitan ada jalan keluar/solusi" dalam Islam dikatakan " FAINNA MANGAL NGUSRI YUSRO/ bahwa dalam setiap kesusahan ada kemudahan ". Cinta itu erat kaitannya dengan hati, jika ada problema/masalah maka selesaikan dengan saling mengerti bukan saling benci membenci.